teori nilai uang

Teori nilai uang dibagi menjadi 3 yaitu ; a. Teori barang 1. Teori logam (katalistik) menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena bahannya dibuat dari logam yang bernilai tinggi. Teori ini dipelopori oleh Adam Smith. 2. Teori nilai batas menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena adanya keperluan masyarakat akan barang dan adanya kepercayaan terhadap uang. b. Teori nominalisme 1. Teori perjanjian (konvensi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya perjanjian untuk memakai suatu benda dalam pertukaran. Pelopor teori ini adalah Thomas Aquinas. 2. Teori kebiasaan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena kebiasaan masyarakat menggunakan benda tertentu dalam pertukaran. 3. Teori kenegaraan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya ketetapan dari pemerintah dalam pertukaran. 4. Teori tuntutan (klaim), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena ada tuntutan terhadap barang-barang yang dihasilkan masyarakat. Pelopor teori ini adalah J. S. Mill. 5. Teori realisme (fungsi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya penilaian terhadap uang yang dapat memudahkan pertukaran. Pelopor teori ini adalah David Hume. c. Teori internal Teori ini didasarkan pada kemampuan uang untuk ditukarkan dengan sejumlah barang/jasa tertentu. Dalam ekonomi moneter teori ini disebut juga Teori permintaan uang. Teori internal ini meliputi : 1. Teori kuantitas (quantity theory ) menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar semakin tinggi harga barang, dan sebaliknya. Hal tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut : M= k. P Keterangan: M (mone ) = Jumlah uang yang beredar k (konstanta) = Perbandingan konstan P (price) = Harga barang 2. Teori transaksi (e change equation) Teori ini dipelopori oleh Irving Fisher yang berpendapat bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar, kecepatan uang beredar (berpindah tangan), dan jumlah barang yang diperdagangkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : M . V = P . T Keterangan: M (mone ) = Jumlah uang yang beredar V (velocit of circulation) = Kecepatan peredaran uang P (price) = Harga barang T (transaction of goods) = Jumlah barang yang diperdagangkan 3. Teori persediaan kas (cash balance theory ) Teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall yang menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang disimpan untuk persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat. Persediaan kas tergantung pada jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. M = k . P . Y Keterangan: M (mone ) = Jumlah uang yang beredar k (koefisien) = Jumlah uang untuk persediaan kas P (price) = Harga barang Y (income) = Pendapatan Sumber : Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta. Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Jumat, 06 Agustus 2010

KISAH PERJALANAN PARA PEMINANG BIDADARI

Sesungguhnya akhir hidup yang paling indah adalah mati dengan menyandang syahadah dari Allah. Mati berkalang tanah, bersimbah darah dalam medan perang karena memulikan Allah, Rosul-Nya, Dien dan orang-orang yang beriman. Dan kematian yang paling jelek adalah kematian di atas pembaringan karena tidak berjihad, sebagaimana layaknya kematian seekor unta di dalam kandangnya.
Singa-singa itu telah keluar dari kandangnya berjalan menuju medan perang menerkam mangsanya. Para peminang bidadari itu telah terbang menuju medan jihad menerjang badai menahan arus memerangi orang-orang kafir demi mendapat syahadah.
Biarlah badan berlumur darah, berkalang tanah. Atau badan hancur luluh-lantak tulang-belulangnya karena berperang menyambut seruan dari Rob yang Maha Perkasa.
Ikhwah fillah ……………
Buku ini menyajikan kisah-kisah para syuhada peminang bidadari, yang telah mendahului kita mendapat rahmat-Nya, terbang di Jannah di dalam rongga burung hijau, telah merasakan nikmatnya Jannah dan telah bermesraan dengan kekasihnya Lu’bah dan ‘Ainul Mardhiyah.
Bila kita ingin menelusuri dan meniti jejaknya maka renungi perjalanan mereka, susuri jalan yang mereka tapaki dan sambutlah seruan mereka. Gelora jihad membakar dada mereka, cita-cita mati syahid membuai pemikiran mereka. Kejarlah kematian pasti kau dapatkan kehidupan. Mari menuju Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar